Ambon, Kemenkum Maluku – Dalam rangka perayaan Dies Natalis ke-62 Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Wakil Menteri Hukum Republik Indonesia, Prof. Dr. Edward Omar Sharif Hiariej, S.H., M.Hum., menyampaikan orasi ilmiah inspiratif yang menyoroti pentingnya sinergi antara ilmu pengetahuan dan etika dalam mencetak generasi emas Indonesia 2045, Rabu (23/04).
Mengusung tema “Mencetak Generasi Emas Pendukung Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045”, kegiatan ini berlangsung khidmat dan meriah di Auditorium Unpatti, dihadiri oleh jajaran pimpinan kampus dan pejabat penting daerah dan nasional.
Acara ini turut dihadiri oleh Ketua Senat Akademik Universitas, para Wakil Rektor, para Dekan, dan para Guru Besar Unpatti, menandakan kuatnya dukungan internal kampus terhadap upaya mencetak generasi unggul.
Dari unsur pemerintahan dan instansi strategis, hadir pula Wakil Gubernur Maluku, Forkopimda, Wali Kota Ambon, Bupati Maluku Tenggara, serta Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Unpatti.
Selain itu acara ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting lainnya dari Kemenkum RI, seperti Kepala Badan Strategi Kebijakan (BSK), Andry Indrady, Kepala Biro SDM, Fajar Sulaeman Taman, dan dari Kanwil Kemenkum Maluku, hadir Kepala Kantor Wilayah, Saiful Sahri, Kadiv Pelayanan Hukum, Reza Aditiyas Ananda, Kadiv Peraturan Perundang-undangan dan Pembinaan Hukum (P3H), La Margono, serta sejumlah pegawai Manajerial dan Non Manajerial.
Dalam orasinya, Wakil Menteri menekankan bahwa prestasi akademik dan nilai-nilai sportivitas ibarat dua sisi mata uang yang tak terpisahkan dalam membentuk mahasiswa unggul berkarakter.
“Prestasi akademik adalah bukti kompetensi intelektual, sementara sportivitas mencerminkan integritas, moral, dan etika. Apakah cukup hanya cerdas secara akademis tanpa menjunjung nilai-nilai karakter? Tentu tidak,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa dalam era globalisasi dan persaingan bebas, mahasiswa harus mampu tidak hanya sekadar lulus, tetapi benar-benar menguasai ilmu pengetahuan dan mampu berinovasi. Prestasi akademik yang tinggi, menurutnya, adalah pintu menuju beasiswa, peluang kerja, dan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Namun, prestasi tak datang dengan mudah. Motivasi dan etos belajar yang kuat menjadi pemicunya. Penelitian internasional menunjukkan bahwa motivasi belajar seperti keyakinan diri, ketekunan, dan tujuan akademik yang jelas berkorelasi positif dengan pencapaian mahasiswa.
Wamenkum RI mengajak seluruh civitas akademika Unpatti untuk membangun iklim kampus yang mendukung motivasi belajar, semangat berprestasi, dan penguatan karakter.
“Peran dosen dan orang tua penting, tetapi yang paling utama adalah motivasi dari dalam diri sendiri. Inilah yang akan membentuk generasi emas, mereka yang tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga tangguh secara moral.”
Ia pun menekankan bahwa tahun 2045, yang bertepatan dengan 100 tahun kemerdekaan Indonesia, merupakan momen bersejarah yang harus disiapkan sejak sekarang. Para mahasiswa hari ini adalah bibit dari generasi emas Indonesia di masa depan.
“Sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di kawasan timur Indonesia, Universitas Pattimura diharapkan menjadi pusat lahirnya generasi emas yang tidak hanya cemerlang di bidang akademik, tetapi juga tangguh secara moral dan integritas” jelas Wamen.
Dirinya menekankan bahwa menempuh pendidikan dengan sungguh-sungguh adalah bentuk balas budi terhadap negeri Maluku. “Negeri yang telah memberi kita kehidupan, kini menunggu kita untuk membalasnya dengan kontribusi terbaik”.
Melalui orasi ilmiah ini, seluruh elemen kampus dan mitra strategis menyatakan kesiapan untuk bersama-sama mencetak lulusan yang unggul, berkarakter, dan siap menjadi penjaga serta penggerak Asta Cita bangsa. (Humas/H.S)