Ambon, Kemenkum Maluku — Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Maluku, Saiful Sahri, menegaskan pentingnya kedisiplinan dan kesiapan kerja sebagai kunci menghadapi evaluasi nasional dalam waktu dekat. Dalam apel pagi yang digelar Senin (7/7).
Saiful menyampaikan bahwa hasil yang akan diraih tahun depan sangat bergantung pada usaha dan persiapan yang dilakukan hari ini.
"Apa yang kita tanam, itu yang kita tuai. Hari ini kita menanam kesiapan dan kedisiplinan, maka tahun depan kita akan menuai hasilnya dalam bentuk kinerja yang diakui, " tegas Saiful di hadapan seluruh jajaran pegawai.
Apel pagi tersebut juga menjadi momentum evaluasi awal menjelang pengecekan pekerjaan dan kesiapan bulan depan. Saiful memberikan perhatian serius terhadap pegawai yang tidak mengikuti apel tanpa keterangan yang jelas.
Ia menekankan bahwa kehadiran merupakan bentuk tanggung jawab dasar sebagai aparatur negara.
Tak hanya itu, apresiasi khusus diberikan kepada tiga pegawai yang telah menunjukkan dedikasi dengan menghadiri undangan upacara Hari Bhayangkara. Langkah ini dinilai sebagai bentuk sinergi yang baik antara Kemenkum dan institusi lain.
Saiful juga menyinggung kewajiban pengisian Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang harus segera diselesaikan. Ia mengingatkan bahwa pada akhir bulan ini akan diadakan rapat evaluasi nasional di Jakarta, yang akan menjadi momen krusial untuk menilai kinerja seluruh kantor wilayah, termasuk Maluku.
Dalam arahannya, Saiful menyampaikan bahwa tim penilaian Reformasi Birokrasi (RB) akan segera datang. Ia meminta seluruh jajaran untuk mempersiapkan data dan dokumen pendukung secara lengkap dan akurat. Persiapan ini termasuk pembenahan aspek kedisiplinan pegawai, mulai dari penampilan petugas keamanan (satpam), kebersihan dan kerapihan Office Boy (OB), hingga sikap profesional para Duta Layanan.
"Jangan main-main dengan kedisiplinan. Saya akan ambil tindakan tegas, baik terhadap pegawai, Satpam maupun OB, jika masih ditemukan pelanggaran," tandas Saiful.
Tak hanya aspek internal, Saiful Sahri juga menyoroti kerja sama eksternal. Ia meminta agar progres kerja sama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Muthalib Sangadji pasca-MoU terkait Kekayaan Intelektual (KI) segera dievaluasi. Kecepatan dalam menindaklanjuti MoU tersebut menjadi indikator penting penilaian reformasi birokrasi.
Lebih lanjut, Saiful menyinggung perkembangan pembentukan Koperasi Merah Putih di lingkungan Kemenkum Maluku. Menurutnya, Kementerian Hukum secara nasional mendorong percepatan pembentukan koperasi ini sebagai bentuk implementasi Inpres Nomor 9 Tahun 2025.
Ia menilai pembentukan koperasi di Maluku merupakan tantangan tersendiri yang memerlukan kerja keras dan kolaborasi. "Ini bukan hanya urusan administratif, tapi bentuk nyata kemandirian ekonomi yang harus kita wujudkan bersama. Saya tantang kita semua untuk menjadikan Maluku sebagai pelopor," ujar Saiful penuh semangat.
Dengan gaya kepemimpinan yang tegas namun berorientasi pada hasil.
Saiful Sahri kembali menegaskan bahwa keberhasilan institusi terletak pada konsistensi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Ia meminta seluruh jajaran untuk mulai memperhatikan kegiatan yang belum disiapkan secara matang, agar tidak menjadi hambatan di kemudian hari. (Humas/H.S)